Jumat, 05 Oktober 2012

Selamat Ulang Tahun TNI !!



Selamat Ulang Tahun TNI!
Kendaraan tempur milik TNI ditampilkan saat acara gladi bersih upacara peringatan ke-67 Hari Jadi TNI di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (3/10).(Edwin Dwi Putranto/Republika)




REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Jumat (5/10) ini diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-67. Peringatan tersebut ditandai dengan upacara parade di Bandara Udara Halim Perdana Kusumah yang rencananya akan digelar pukul 08.00 WIB.

Dalam peringatan ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertindak sebagai inspektur upacara didampingi Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno, dan Kepala Staf TNI Angkataan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat. Sedangkan, bertindak sebagai komandan upacara adalah Brigjen TNI Jaswandi. 

Pantauan Republika di Bandara Halim Perdana Kusuma, kelompok panji-panji TNI dan angkatan sudah siap.  Tak hanya itu, sejumlah alutsista milik TNI juga ikut dipamerkan.

Beberapa diantaranya adalah dua unit pesawat Hercules C 130, empat unit Helikopter Puma,  dua unit helikopter Bell, empat unit meriam, dua unit tank amphibi marinir, dua unit panser UN, dua unit kendaraan lapis baja, dan dua kendaraan panser palang merah. 

Dalam HUT kali ini rencananya akan terdapat sejumlah demonstrasi yang dipertunjukkan, di antaranya helikopter pembawa banner, fly pass pesawat super tucano, terjun free fall 100 orang, terjun statik 625 orang, halang rintang,  bela diri militer, kolone senapan, dan demo udara. 

SCM Tentang Teh Botol Sosro



·        Pengertian dari Supply Chain Management(SCM). Supply Chain merupakan suatu rangkaian jaringan perusahaan-perusahaan yang bekerja bersama-sama untuk menyalurkan suatu produk dari hulu ke hilir atau dengan kata lain bagaimana produk tersebut sampai ke tangan konsumen akhir.

TEH BOTOL SOSRO DARI HULU KE HILIR
1.      Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan Teh Botol Sosro adalah teh kering, gula pasir, dan air.
a.      Teh Kering
Teh kering yang digunakan untuk produksi TBS adalah Teh SPRR atau lebih dikenal dengan jasmine tea. Teh SPRR merupakan jenis teh yang dalam proses pengolahannya menjadi teh kering tidak melalui tahap fermentasi dan diberi aroma bunga melati. Superior dalam tingkat kualitas teh menunjukkan bahwa teh tersebut adalah grade pertama, meskipun standar superior sendiri berbeda untuk masing-masing perkebunan. Secara lebih spesifik jenis teh yang digunakan memiliki perbandingan tertentu antara lain jenis peko, jikeng dan tulang. Teh SPRR yang digunakan di PT. Sinar Sosro berasal dari PT. Gunung Slamet Slawi, yang merupakan bagian grup Sosro. Teh SPRR dikemas dengan kemasan dua lapis. Pada bagian luar memakai karung goni sedangkan pada bagian dalam memakai kantong plastik. Hal tersebut bertujuan untuk melindungi teh kering dari air dan udara lembab. Setiap karung Teh SPRR beratnya adalah 25,5 kg.

b.      Gula pasir
Gula berfungsi untuk memberikan rasa manis pada produk yang dihasilkan (TBS). Gula pasir yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan proses produksi merupakan gula pasir terbaik yang diimpor dari Thailand karena gula tersebut memiliki keunggulan dibandingkan dengan gula lokal terutama dalam hal warna dan kesadahannya. Untuk kesadahannya, gula impor memiliki kesadahan yang rendah dibanding dengan gula lokal. Hal ini dikarenakan, kesadahan yang tinggi akan membuat warna sirup gula menjadi keruh dan menimbulkan endapan.

c.       Air
Air yang digunakan oleh PT. Sinar Sosro berasal dari air bawah tanah. Kebutuhan akan air di sekitar lingkup perusahaan terlebih dahulu dilakukan pengolahan dalam unit pengolahan air (WT) agar diperoleh air yang standar.



2.      Bahan Pengemas
a.      Crown cork
Crown cork terbuat dari logam dan didalamnya dilapisi dengan PVC. Crown cork berfungsi sebagai penutup botol agar produk aman dari pengaruh udara luar dan dapat juga digunakan sebagai identitas suatu produk. Crown cork dikemas dalam kardus dengan jumlah 10000 tiap kardus. Penyimpanannya diletakkan di gudang penyimpanan Crown cork yang luasnya setengah dari gudang penyimpanan gula. Untuk menghindari kontak langsung antara lantai dengan crown cork (mencegah kontaminasi), maka lantainya dilapisi dengan pallet. Setiap pallet terdapat 45 kardus crown cork, dengan 5 tumpukan untuk setiap palletnya. Penumpukan crown cork di dalam gudang disusun berdasarkan sistem FIFO. Masuk dan keluarnya crown cork dari gudang dilakukan menggunakan forklift. Crown cork ini disuplai dari PT. Indonesia Multi Colour Printing (IMCP) dan PT. ATP.
b.      Botol
Botol merupakan bahan pengemas yang langsung kontak dengan produk. Botol yang digunakan terbuat dari bahan kaca yang tahan panas. Volume kemasan dalam botol untuk masing-masing produk berbeda. Volume untuk produk TBS adalah sebesar 220 ml. Sebelum botol digunakan untuk proses produksi, botol disimpan dalam gudang peti botol (PB). Supplier untuk botol TBS yaitu PT. Mulia Industrindo dan PT. Iglass.
c.       Krat
Krat terbuat dari plastik berwarna merah. Krat merupakan bahan pengemas yang tidak langsung kontak dengan produk, melainkan hanya berfungsi melindungi botol supaya tidak pecah ketika pengangkutan. Krat digunakan untuk memuat botol-botol baik botol kosong maupun botol isi. Satu krat memuat 24 botol. Selama krat masih dalam keadaan baik, krat tersebut masih terus dipakai.
Dalam pengembangan bisnisnya, PT. Sinar Sosro telah mendistribusikan produknya ke seluruh penjuru Nusantara, melalui lebih dari 150 kantor cabang penjualan, serta beberapa Kantor Penjualan Wilayah (KPW). Selain mendistribusikan, kantor penjualan juga bertugas dalam penarikan kembali botol – botol kosong (returnable glass bottle).
Di bawah kantor penjualan, selanjutnya jalur distribusi memiliki tiga tingkat :
1.      Agen / Sub-distributor / Wholesaler yang dilingkungan Sinar Sosro disebut Dister.
2.      Sub-Wholesaler, yang sering juga disebut sub agen
3.      Retailer (pengecer) untuk tingkat Dister dikenal Dister Aktif (DA) dan Dister Pasif (DP). DA tidak hanya menunggu pembeli dating ke tempatnya, tapi juga mendistribusikan produk hingga tingkat pengecer. Sedangkan DP hanya menunggu pembeli datang ke tempatnya.
Di Indonesia, jumlah Dister terbanyak berada di Jakarta, mencapai 60 Dister. Adapun untuk level pengecer, Sinar Sosro menyegmentasikan dalam 7 segmen (dalam istilah mereka klasifikasi outlet) yaitu : kantin / kafe, lokasi makan (resto), street market (toko, warung, PKL), supermarket, hotel dan tempat hiburan, nstitusi (koperasi), dan end user. Diperkirakan jumlah gerainya mencapai lebih dari 600 ribu. Melalui jalur – jalur distribusi itulah produk Sinar Sosro dipasarkan hingga end user. Sepintas pola seperti ini terkesan sangat sederhana dan mudah ditiru, tetapi nyatanya kompetitor sangat sulit menerapkan pola seperti itu.
 Adapun bagan pendistribusian PT. SINAR SOSRO dari Hulu ke Hilir sebagai berikut : 

Bagan SCM dari Hulu ke Hilir.

 



Powered By Blogger